Di dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa cara dan tips untuk memulai usaha baru. Memang, membuka usaha dari awal memerlukan banyak perencanaan matang yang diikuti dengan eksekusi rencana yang tepat. Apabila keduanya berhasil dilakukan dengan sukses, maka usaha anda akan lebih berpotensi untuk sukses dan maju.
Masalahnya, apa saja langkah-langkah yang harus ditempuh agar kita bisa sukses dalam memulai usaha baru? Yang jelas, ada sangat banyak hal yang harus dipertimbangkan, terutama faktor keuangan, sumber daya manusia, dan pemasaran. Langsung saja, berikut 10 cara memulai usaha baru dari Top10Indo:
Image Credit: Wikimedia Commons |
10. Menemukan Ide
Faktor pertama yang harus dilakukan untuk memulai bisnis baru adalah menemukan ide tentang usaha apa yang akan anda mulai. Proses mencari ide ini bisa berlangsung lama, namun jika dilakukan secara asal-asalan bisa membuat bisnis anda goyang di tengah jalan. Carilah ide yang solid, inovatif, dan kreatif dalam memulai bisnis baru. Anda juga akan lebih sukses apabila memulai bisnis yang sedang hit atau populer di kalangan masyarakat sehingga konsumen akan lebih mudah didapatkan. Prinsip utama dalam membuka bisnis baru adalah mencari jenis bisnis yang paling populer dengan jumlah pesaing seminimal mungkin.
Jangan lupa, bisnis-bisnis baru yang sukses dimulai dari ide yang sebelumnya belum terpikirkan oleh orang lain. Contohnya adalah Apple, Facebook, dan Google. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mencari referensi anda sebanyak mungkin, mulai dari buku, internet, atau berdiskusi dengan orang lain.
9. Buat rencana bisnis
Rencana bisnis sering juga disebut dengan business plan. Di sini, anda harus menulis secara detail berbagai perencanaan keuangan; meliputi biaya produksi, jumlah pengeluaran tiap bulan, hingga target finansial yang diharapkan dalam setahun ke depan. Rencana bisnis yang tersusun rapi dan profesional akan membuat anda lebih mudah dalam menggaet investor modal.
Dalam menulis rencana bisnis, jangan ragu untuk menggunakan jasa akuntan. Pastikan juga semuanya sudah tertulis dengan realistis dan bisa digunakan sebagai patokan untuk memprediksi perjalanan bisnis anda. Yang paling penting, rencana bisnis harus selalu dibuat, tak peduli seberapa besar atau seberapa kecil bisnis yang akan anda lakukan.
8. Menentukan sumber modal
Setelah anda memiliki rencana bisnis atau business plan, anda bisa menentukan sumber modal awal yang nantinya akan digunakan untuk menjalankan bisnis. Modal bisa didapat dari pinjaman bank atau koperasi, mencari investor dengan menjanjikan keuntungan bagi hasil, meminjam dari teman atau anggota keluarga, ataupun mendanai dengan dana sendiri.
Mungkin juga bisnis anda adalah bisnis yang tidak memerlukan modal sama sekali (contohnya bisnis online di internet). Yang jelas, ketika modal sudah di tangan, manfaatkanlah setiap rupiah dengan efektif, sesuai rencana, dan tepat guna.
7. Tempat menjalankan bisnis
Anda perlu menentukan tempat di mana bisnis anda akan dijalankan. Mungkin anda perlu menyewa bangunan sendiri, mungkin anda bisa menggunakan sebagian kecil dari tempat tinggal anda, atau anda bisa menumpang menjalankan bisnis di pusat-pusat perbelanjaan dengan menyewa stand kecil. Yang jelas, semua bisnis memerlukan tempat, dan ini harus diperhatikan dengan masak-masak.
Saat menentukan tempat untuk berbisnis, pastikan tempat tersebut mudah dijangkau baik oleh pelanggan maupun oleh anda sendiri, sehingga sistem produksi, distribusi, dan operasional bisnis anda bisa berjalan dengan lancar dan teratur.
6. Rekan kerja
Nah, dalam memulai usaha baru, anda juga perlu merencanakan siapa yang kira-kira tepat untuk dijadikan rekan kerja. Mungkin anda bisa memilih teman dekat anda, saudara, atau tetangga dekat. Mungkin anda juga memutuskan untuk menjalankan bisnis ini sendiri tanpa rekan kerja sama sekali. Yang jelas, dalam mencari rekan kerja, carilah yang benar-benar bisa anda percaya. Akan lebih baik jika rekan kerja anda memiliki minat, passion, dan pengetahuan terhadap usaha yang akan anda mulai. Negosiasikan dengan rekan kerja tentang pekerjaan apa yang harus ia tangani serta pembagian keuntungan untuknya. Pastikan juga untuk saling mendukung dan memotivasi satu sama lain saat menjalankan usaha.
5. Struktur dan bentuk bisnis anda secara hukum
Di tahap ini, anda harus menentukan dengan jelas bentuk badan usaha yang akan anda jalankan. Mungkin anda akan memulai sebuah usaha non-formal, yang artinya anda tidak perlu berurusan dengan lembaga hukum dan urusan rumit lainnya. Mungkin juga anda ingin mendaftarkan usaha anda sebagai Perseroan Terbatas (PT), CV, Firma, dan sebagainya. Yang jelas, jika badan usaha anda terdaftar secara legal, investor akan lebih percaya dalam menamkan uangnya. Jika kelak usaha anda berkembang menjadi besar, mau tidak mau anda juga harus mendaftarkannya secara hukum untuk mengamankan sistem paten maupun hak cipta dalam usaha anda. Pertimbangkan dulu untung ruginya, baca persyaratannya, baru ambil keputusan.
4. Sumber Daya Manusia (Staf)
Tentukanlah berapa orang yang ingin anda pekerjakan, dan berapa gaji yang sanggup anda bayarkan untuk mereka. Tentukan juga apakah anda perlu memasang iklan lowongan pekerjaan atau tidak. Masalah selanjutnya yang harus dipertimbangkan adalah jumlah gaji yang harus anda bayarkan. Jika usaha anda adalah sebuah badan hukum yang resmi, sangat disarankan untuk membuat kontrak kerja dengan karyawan.
Sama seperti dalam memilih rekan kerja, pilihlah staf yang mempunyai passion dan kompetensi terhadap bidang usaha anda. Carilah pula staf yang bisa dipercaya, karena nantinya ia akan melakukan pekerjaan yang menentukan hidup-matinya usaha anda.
3. Buat website
Sekecil apapun usaha anda, cobalah untuk membuat website ataupun kontak yang bisa dijangkau secara online. Saat ini, biaya untuk mempromosikan usaha anda secara online sangat murah dan mudah. Untuk mendaftarkan domain dan hosting, hanya diperlukan biaya sekitar 300 ribu per tahun. Jika anda ingin berpromosi secara gratis, anda bisa membuat blog gratisan dari Blogger. Atau jika anda ingin lebih efektif dalam menjangkau teman-teman di sekitar anda, buatlah Fan Page di Facebook. Tulis bentuk usaha anda dengan detail, produk yang anda hasilkan, dan keuntungan jika memilih produk karya anda. Pastikan pula untuk menulis contact person dan alamat yang bisa dihubungi di dalam website.
2. Pasar dan Pelanggan
Usaha yang anda mulai tentu memiliki target pelanggan tertentu, misal dari kategori umur, kategori pendidikan, kategori jenis kelamin, atau kategori ekonomi. Jika anda sudah menentukan target utama pelanggan yang ingin dijangkau, sistem promosi usaha akan lebih mudah dan lebih tepat guna untuk dilakukan, apapun medianya.
Pastikan juga anda siap untuk memberikan servis terbaik bagi pelanggan. Cobalah berpikir dari sudut pandang konsumen dalam melihat usaha anda. Selalu bersikap profesional, dan jika memungkinkan berikan berbagai macam bonus untuk pelanggan-pelanggan setia anda.
1. Eksekusi dan Konsistensi
Langkah terakhir dalam memulai usaha baru adalah mengeksekusi atau menjalankan semua poin-poin yang sudah kita susun secara mendetail di atas. Sebagus apapun rencana yang anda buat, apabila tidak diikuti dengan eksekusi yang tepat akan berakhir juga dalam kegagalan. Oleh karena itu, pastikanlah anda benar-benar mengeksekusi rencana sesempurna mungkin, semirip mungkin dengan yang sudah tertulis dalam rencana bisnis anda.
Dalam menjalankan usaha, anda juga perlu untuk tetap konsisten dan tekun. Jangan mudah menyerah di tengah jalan. Disiplin, dan jangan mudah mencari alasan untuk menunda suatu pekerjaan yang berkaitan dengan usaha baru anda. Selalu lakukan evaluasi, dan berpikirlah tentang berbagai inovasi baru yang bisa dikembangkan.
Nah, itulah 10 cara memulai usaha baru versi Top10Indo. Semoga bisa dijalankan dengan sukses.