Dalam sebuah permainan sepak bola, pemain tengah atau gelandang memegang peranan yang sangat penting. Mereka tidak hanya memiliki tugas untuk menyuplai bola pada striker, namun juga terkadang harus mencetak gol, ikut bertahan, serta menyeimbangkan permainan. Tak heran, banyak klub elit dunia yang rela merogoh kocek dalam-dalam untuk merekrut gelandang top ke dalam tim mereka.
Jika beberapa waktu yang lalu Top10Indo sempat menulis tentang "10 Kiper Terbaik di Dunia", dalam artikel kali ini kami akan membahas gelandang-gelandang yang pantas menyandang predikat sebagai yang terbaik di dunia. Mereka tidak hanya menunjukkan permainan gemilang, namun juga bergelimang prestasi baik di level klub, negara, maupun individu. Peringkat ini disusun berdasarkan daftar World Soccer The Greatest Player of the Century, sebuah penghargaan untuk memilih pesepakbola terbaik abad 20 oleh para jurnalis profesional.
Image Credit: Wikimedia Commons |
10. Zinedine Zidane
Pasti kita masih ingat akan kehebatan gelandang yang berhasil membawa Prancis menjadi juara dunia 1998 dan juara Eropa tahun 2000. Zinedine Zidane adalah salah satu seniman bola yang memiliki teknik tinggi dan skill memukau. Visinya dalam mengendalikan lini tengah benar-benar luar biasa, dan ia juga tak jarang menciptakan gol-gol indah.
Di level klub, Zidane sangat bersinar bersama Juventus dan Real Madrid. Ia menjadi bagian dari Los Galacticos, salah satu tim terkuat Real Madrid yang diperkuat pemain-pemain terbaik dari seluruh dunia. Berbagai prestasi individual juga berhasil ia raih, mulai dari Ballon D'or, Golden Ball, hingga gelar-gelar domestik di Liga Prancis, Italia, dan Spanyol.
9. Gheorge Hagi
"Maradona dari Balkan", itulah julukan yang melekat bersama Hagi, kapten tim sekaligus jantung lini tengah tim Rumania yang berhasil menembus babak perempat final Piala Dunia 1994. Hagi-lah yang membawa Rumania mampu menyingkirkan Argentina. Kepemimpinannya di lini tengah membuat Hagi masuk ke dalam jajaran sepuluh gelandang terbaik di dunia.
Di level klub, Hagi pernah bermain untuk tim-tim besar seperti Real Madrid, Barcelona, dan Galatasaray. Prestasi individual terbaiknya antara lain adalah ketika menjadi top skorer Piala Eropa 1988 dan tujuh kali memenangkan penghargaan sebagai pesepakbola Rumania terbaik.
8. Garrincha
Cepat, lincah, dan cerdik. Itulah gambaran Garrincha, gelandang sayap yang berhasil membawa Brazil menjadi juara Piala Dunia tahun 1958 dan 1962. Garrincha disebut-sebut sebagai penggiring bola terbaik yang pernah ada sepanjang sejarah. Kecepatan larinya sangat tinggi, dan ia dengan mudah melewati hadangan dari bek-bek tangguh lawan.
Garrincha memang sosok yang luar biasa. Walapun salah satunya mengalami cacat (agak bengkok ke dalam), hal ini sama sekali tidak menghalanginya untuk menjadi yang terbaik di dunia profesional. Banyak penghargaan tim dan individu yang diraihnya, antara lain top skorer Piala Dunia 1962, Pemain Terbaik Piala Dunia 1962, dan menjadi juara Piala Dunia Antarklub bersama Botafogo di tahun 1963. Sepanjang karirnya, Garrincha bermain sebanyak 598 kali dan mencetak 232 gol, sejumlah angka yang sangat produktif untuk seorang winger.
7. Zico
Zico tak hanya dikenal karena umpan-umpan akurat dan gol-golnya dari lini kedua. Ia adalah salah satu pemain tengah dengan kepemimpinan yang tinggi. Karena naluri haus golnya, tak jarang Zico juga diposisikan sebagai second striker atau penyerang bayangan. Selain itu, Zico juga sangat sering mencetak gol melalui bola-bola mati.
Di tahun 1974, Zico berhasil memecahkan rekor sebagai pencetak gol terbanyak satu musim untuk klubnya, Flamengo, sebanyak 49 gol. Walaupun belum pernah memenangi Piala Dunia, gelandang yang dikenal dengan tendangan kaki kiri mematikan ini dianggap sebagai satu dari 11 pemain dalam skuad inti terbaik Brazil sepanjang masa.
6. Stanley Matthews
Tak banyak olahragawan yang dianugerahi gelar "Sir" dari kerajaan Inggris, dan Stanley Matthews adalah satu dari sedikit tokoh tersebut. Ia sering dijuluki sebagai "Sang Penyihir" karena kemampuan dribblingnya yang sangat luar biasa. Cepat, akurat, dan dalam sekejap ia sudah berhasil membawa bola masuk ke daerah pertahanan lawan.
Matthews juga mungkin menjadi satu-satunya pemain Inggris yang masih terus bermain hingga usia 50 tahun. Sebagian besar karirnya dihabiskan bersama Stoke City dan Blackpool. Walaupun miskin gelar bersama klubnya, Matthews tetap berhasil meraih gelar pemain terbaik Eropa tahun 1956. Total ia bermain dalam 697 pertandingan dan mencetak 71 gol.
5. Roberto Baggio
Roberto Baggio adalah satu-satunya gelandang Italia yang berhasil masuk ke dalam daftar ini. Ia sebenarnya bukan pemain yang memiliki speed, power, dan akurasi yang hebat. Kemampuan fisiknya juga biasa-biasa saja. Namun ia memiliki "kreativitas" dan "imajinasi" yang membuat permainannya di atas lapangan bagaikan seorang seniman.
Baggio membawa Italia menjadi juara tiga Piala Dunia 1990 dan runner-up Piala Dunia 1994. Ia juga memenangi Ballon D'Or 1993 dan membawa Juventus dan AC Milan menjadi juara Seri A. Di akhir karirnya bersama Brescia, Baggio masih sering menunjukkan assist dan gol-gol ajaib, salah satunya adalah gol langsung dari sebuah sepak pojok.
4. Bobby Charlton
Jika anda kagum dengan permainan Steven Gerrard, Frank Lampard, atau David Beckham, anda harus melihat permainan Bobby Charlton. Bobby Charlton yang membawa Inggris menjuarai Piala Dunia 1966 ini memiliki kemampuan gabungan Gerrard, Lampard, dan Beckham sekaligus. Larinya cepat, tendangannya keras, eksekusi bola-bola matinya akurat, dan ia juga sering mencetak gol.
Bobby Charlton adalah legenda hidup Manchester United yang bermain dari periode 1956 hingga 1973. Bersama tim Setan Merah, Bobby Charlton meraih 3 gelar liga dan 1 piala FA. Ia juga memenangi Ballon D'Or tahun 1966 dan menjadi top skorer Piala Dunia di tahun yang sama.
3. George Best
Satu lagi legenda Manchester United yang berhasil masuk dalam jajaran 10 gelandang terbaik dunia. Best yang memiliki kewarganegaraan Irlandia Utara ini memang tidak pernah tampil di Piala Dunia, namun skill individunya benar-benar luar biasa. Sama seperti Ryan Giggs, Best banyak bermain sebagai gelandang sayap dan attacking midfielder. Hanya saja, Best jauh lebih cepat, lebih kuat, dan lebih produktif mencetak gol daripada Giggs.
Bersama Bobby Charlton, ia membawa Manchester United dua kali memenangi Liga Inggris dan satu kali Piala Champion. Di tahun 1968 ia berhasil meraih gelar pribadi Ballon D'Or. Dalam 361 penampilannya bersama Manchester United, Best berhasil menyumbangkan 137 gol.
2. Michel Platini
Platini yang kini menjabat sebagai presiden UEFA sejak tahun 2007 ini dulunya adalah seorang maestro sepak bola. Dalam karirnya dari tahun 1972 hingga 1987, Platini telah menciptakan berbagai gol indah dan umpan-umpan cantik. Ia tak hanya bermain sebagai gelandang serang, namun juga sering diposisikan sebagai penyerang bayangan. Selain itu, Platini adalah seorang kapten tim yang sangat disegani.
Dalam 432 kali pertandingan, Platini berhasil mencetak 232 gol; jumlah yang sangat tinggi untuk seorang gelandang. Ia menjadi 3 kali top skorer Liga Italia bersama Juventus, tiga kali memenangi Ballon D'Or, dan membawa Prancis menjadi juara Eropa tahun 1984.
1. Johan Cruyff
Ya, Johann Cruyff adalah sosok yang paling tepat dinobatkan sebagai gelandang terbaik dunia. Di atas lapangan, ia tidak hanya menjadi jenderal lapangan tengah yang kerap memberikan umpan serta gol berharga bagi timnya. Ia juga menjadi kunci strategi tim, alias menjadi pelatih di atas lapangan. Cruyff adalah pemain pertama yang menjadi dirigen sistem Total Football bersama Ajax dan tim nasional Belanda yang membawanya memenangi banyak trofi, mulai dari 8 kali Liga Belanda, 3 Piala Champion, dan 3 Ballon d'Or.
Dalam sistem Total Football, Cruyff harus selalu siap berotasi ke posisi apapun. Terkadang ia menjadi sentral tim dan berada di tengah. Suatu saat ia bisa menjadi ujung tombak atau gelandang sayap. Kali lain, ia bisa ditemui di jantung pertahanan tim. Selain kecepatan dan kelincahannya, teknik dan skill Cruyff masih menjadi yang terbaik hingga saat ini. Sepanjang karirnya, Cruyff mencetak 291 gol dari 550 pertandingan di level klub serta 33 gol dari 48 penampilan bersama tim nasional Belanda.